Banyak orang berpendapat bahwa sumber daya di dunia ini sangatlah terbatas dan sudah dikuasai oleh sekelompok orang saja. Mereka telah menjadi kaya karena menguasai sumber daya tersebut.
Karena itu di jaman sekarang ini sangat sulit untuk menjadi kaya. Bagaimana dengan anda? Apakah berpikiran sama? Atau acuh saja tidak peduli tentang kehidupan yang lebih baik? Atau bahkan anda yakin dan optimis bisa menjadi sama dengan sekelompok orang tersebut?
Perhatikan inilah fakta sebenarnya, bahwa semua orang di dunia ini dapat menjadi orang kaya dan sebenarnya kita tidak pernah kekurangan sumber daya yang dapat diolah untuk memproduksi kekayaan kita sendiri.
Penyakit manusia adalah kurangnya keyakinan bahwa mereka selalu dapat menjadi kaya. Inilah masalah banyak orang yaitu lemahnya sikap mental yang ada di dalam keyakinan dirinya. Semuanya berawal dari Mindset. Karena disanalah awal dari penciptaan kekayaan kita pribadi.
Hal ini sesuai dengan hukum pikiran yang menyatakan Segala sesuatu diciptakan sebanyak 2 kali. Pertama kita melihatnya dalam benak pikiran kita, kemudian kita mengupayakan apa yang ada dalam benak kita melalui upaya nyata sehingga menjadi realita fisik.
Saat Thomas Alva Edison ingin melihat bahwa dunia ini terang sepanjang hari, maka dia melihat hal tersebut dalam pikirannya terlebih dahulu. Dalam pikirannya Thomas Alva Edison melihat lampu yang menerangi bumi, kemudian bekerja siang dan malam untuk mewujudkan apa yang ada dipikirannya. Akhirnya pada malam haripun bumi kita terang oleh lampu ciptaan Thomas Alva Edison.
Nah jika di dalam pikiran seseorang isinya hanya orang kaya itu jahat, dunia ini kejam, uang itu bikin susah, pekerjaan ini membosankan, orang bisa kaya karena merugikan orang lain, lebih baik miskin asal hidup sehat daripada kaya tetapi penyakitan, tidak ada orang jujur di muka bumi, dan banyak hal lainnya.
Maka hal tersebut akan diwujudkan dengan segera seperti apa yang telah dijelaskan diatas. Nah, kini kita dapat memahami bahwa pikiran itu menentukan kualitas kehidupan kita. Sebenarnya kesuksesan dan kekayaan ada di dalam diri kita sendiri.
Uang adalah salah satu hal paling emosional di dunia, sekalipun fungsi uang adalah hanya memperlancar pertukaran barang dan jasa. Uang memiliki kekuatan emosi karena kita yang melabelinya, yaitu dengan memberinya makna.
Uang dapat mendatangi manusia atau berlari menjauhinya, berdasarkan makna yang diberikan manusia sendiri. Nah, jika kita membenci uang, maka tidak mungkin kita akan kaya.
Sama halnya dengan pisau, silet atau benda tajam yang berpotensi melukai. Makna apa yang tersirat jika kita mendengar atau melihat barang tersebut? Sesuatu yang berbahaya, sesuatu yang kurang menyenangkan.
Apa yang sering kita dengar sewaktu kecil saat membawa atau bermain pisau? Itulah sebabnya barang-barang seperti itu tidak ada didekat kita saat ini. Barang tersebut terletak hanya di sudut-sudut ruangan atau tempat tertentu. Karena makna emosi kita terhadap barang tersebut membuat barang tersebut jauh dari kita.
Suatu misal dalam kehidupan sehari-hari, orang yang terima gaji dari hasil kerja sebulan kemudian harus membayar hutangnya yang cukup banyak, dan kebutuhan yang tidak terelakkan untuk kehidupannya.
Ketika orang itu melihat dompetnya muncul perasaan sedih karena melihat dompetnya yang kosong, bisa dikatakan penghasilannya hanya numpang lewat. Lalu orang itu membenci uang karena uang hanya mampir sejenak di dompetnya, dan kemudian berpindah ke pihak lain. Kondisi perasaan seperti ini akan selalu membawa kehidupan menjadi seperti yang kita pikirkan.
Berpikirlah optimis dan berprasangkalah baik kepada uang dan kekayaan. Ada aturan sederhana yang harus kita kenali berkaitan dengan kemakmuran.
Jangan pernah berpikiran bahwa mendapatkan uang adalah permainan dimana satu pihak menang dan pihak lain kalah.
Menghasilkan uang adalah permainan yang tidak pernah berakhir, artinya SEMUA orang di dunia dapat menjadi kaya, kapan pun.
Semakin banyak orang turut serta dalam permainan ini, makin banyak uang dicetak dan semakin banyak pihak yang kebagian uang.
Dengan demikian semakin banyak orang membelanjakan uangnya, dan ini berarti memperlancar perekonomian dunia. Semakin banyak pula uang beredar menghampiri orang-orang yang tahu cara mendapatkan uang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang miskin membenci orang kaya (orang kaya dianggap serakah, curang, sombong, suka pamer dan sebagainya). Hal ini diperkuat juga dari acara tontonan tv, nasehat orangtua, koran, dan banyak lagi.
Hal ini berlaku disemua belahan dunia, rasa cemburu dan benci orang miskin terhadap orang kaya adalah hal yang umum terjadi. Apakah kita tahu hasilnya jika pemikiran seperti itu tetap dipelihara?
Ya, orang kaya akan tetap kaya, bahkan semakin kaya. Dan orang miskin akan tetap miskin, bahkan semakin miskin plus hidupnya semakin menderita. Coba perhatikan bagaimana hukum pikiran bekerja (cerita tentang Thomas Alva Edison
Lalu satu pertanyaan paling penting, bagaimana dengan Anda? Apakah anda membenci orang kaya? Jika kita membenci orang kaya, maka kita tidak akan pernah kaya. Kebencian menghambat kekayaan menghampiri hidup kita.
Menyimpan rasa benci sama dengan meminum racun dan mengharapkan orang lain yang mati akibat dari racun yang kita minum. Hasilnya kita sendiri yang mati. Tetangga kita akan tetap hidup sehat.
Lalu bagaimana sebaiknya? Setiap kali kita melihat orang kaya, misalnya ketika melihat seseorang yang mengendarai mobil mewah. Maka ikutlah berbahagia dan bersyukur atas kesuksesan orang tersebut. Doakanlah kesehatannya.
Pernah dilakukan penelitian terhadap sekelompok orang. Mereka diminta memilih satu diantara 2 plihan, yaitu :
Pilihan 1, Mereka mendapat gaji USD 90,000 per tahun dan rekan yang lain mendapat gaji USD 80,000.
Pilihan 2, Mereka mendapat gaji USD 100,000 per tahun dan rekan yang lain mendapat gaji USD 110,000.
Apakah anda tahu pilihan mayoritas dari para responden? Pilihan 1 atau pilihan 2? Ya, sebagian besar memilih pilihan 1, dan hal ini adalah pandangan umum yang terjadi di masyarakat.
Penting untuk kita pahami, bahwa sebenarnya yang mereka lakukan adalah pilihan yang berbahaya, karena mereka rela mendapat gaji lebih sedikit dari seharusnya, yang penting gaji mereka lebih tinggi dari rekan lainnya.
Ini adalah pikiran miskin karena disini mereka memandang uang sebagai:
1. Ukuran Nilai mereka
2. Status
3. Harga diri
Dengan kata lain, mereka cemburu pada rekan kerja yang memiliki gaji lebih tinggi. Melihat hasil survey tersebut, janganlah heran jika tetap banyak orang yang sulit menjadi kaya.
Orang yang benar-benar kaya tidak keberatan orang lain ikut kaya, sebab orang kaya tidak akan membenci atau cemburu pada kekayaan orang lain. Untuk orang kaya, uang yang diperoleh digunakan untuk mewujudkan mimpi mereka seperti:
1. Memiliki rumah yang baik
2. Mengendarai mobil yang bagus
3. Mengirim anak ke sekolah yang mutu pendidikannya tinggi
4. Menggaji orang lain untuk mengawasi bisnisnya, dan lain-lain
Makin nyaman kita melihat kekayaan orang lain, makin cepat kekayaan kita berkembang. Mari kita lakukan bersama, berprasangkalah positif terhadap uang, dan kekayaan untuk kehidupan dimuka bumi yang lebih baik.
Semoga bermanfaat.