“Ide tentang kekayaan dapat datang dari mana saja, yang membedakan hasilnya adalah bagaimana kita memperlakukan ide tersebut”
Kaya bukan berarti memiliki lebih banyak, tetapi mengetahui bagaimana rahasia untuk mendapatkan apa yang kita inginkan dan hati yang murah untuk berbagi dengan perasaan bahagia. Nah, jika kita berniat mejadi kaya, maka kita harus mengetahui dahulu apa yang harus dirubah dari pola serta kebiasaan dalam hidup kita. Sebab seperti ada pepatah berkata “Pertama kita menciptakan kebiasaan, lalu kebiasaanlah yang mencitakan kita”.
Jika berniat menjadi kaya, maka kita perlu menyadari satu hal penting, bahwa kaya tidak hanya dalam menghasilkan dan mengumpulkan uang saja. Kaya berarti memiliki uang, bahagia, sehat dan punya ide. Inilah kekayaan dalam 1 paket, jangan diutamakan salah satu saja.
Psikologi kekayaan berarti prinsip, keyakinan dan sikap utama yang memungkinkan orang-orang tertentu untuk terus melangkah maju apapun keadaan mereka, untuk mencapai kekayaan yang ingin dicapainya. Kita akan belajar cara berpikir kaya, mengubah hubungan kita dengan uang, menguasai ketakutan dan ketamakan, serta yang terpenting adalah bagaimana menaikkan temperatur keuangan kita.
Pengertian temperatur disini bisa disamakan suhu ruangan ber AC yang diatur pada suhu misalnya 25 derajat celcius. Jika melebihi 25 derajat celcius, maka orang-orang yang berada di dalam ruangan akan merasa kepanasan. Begitu pula sebaliknya jika suhu dikecilkan, maka ruangan akan terasa lebih dingin.
Sama halnya dengan aspek keuangan kita, mungkin saat ini ada yang merasa nyaman dengan uang sebesar 1 juta di tabungan kita. Dengan menaikkan temperatur keuangan kita, maka kita akan merasa miskin pada saat uang kita kurang dari 10 juta. Secara bertahap, temperatur kekayaan akan terus dinaikkan. Pertanyaannya adalah bagaimana cara menaikan temperatur keuangan kita?
Manusia tanpa emosi adalah robot. Manusia memang diciptakan lengkap dengan fisik, otak untuk berpikir dan emosi sebagai perasaannya. Sayangnya banyak manusia yang hidupnya menderita akibat tidak dapat mengendalikan emosinya. Nah, uang sebenarnya juga berkaitan erat dengan emosi manusia.
Bisa dikatakan uang adalah emosi kita. Karena emosi mempengaruhi pola pengeluaran dan pemasukan keuangan kita. Banyak aspek yang tersangkut disini jika kita tidak dapat mengendalikan pola ini. Dampaknya bisa menghancurkan persahabatan, pernikahan, bisnis, dan hidup kita sendiri. Tetapi untungnya hal ini dapat diatasi dengan menetapkan arah yang jelas untuk tujuan yang ingin dicapai dalam hidup, serta visi kuat akan masa depan yang kaya dan bahagia.
Nah untuk menaikan temperatur keuangan, kita perlu mengetahui emosi-emosi yang dimiliki orang yang telah sukses dalam bidang ini. Bagaimana kualitas emosinya, bagaimana pola–pola yang terjadi seputar sirkulasi dan intuisi dalam memutuskan status keuangannya.
Cara paling mudah adalah kita bersahabat dan bergal dekat dengan orang tersebut. Usahakan kita memiliki kepribadian yang menyenangkan bagi orang tersebut, rasakan perbedaannya saat kita berusaha memiliki kepribadian yang setara dengan orang kaya tersebut. Ketahui apa yang dia suka dan tidak dia sukai. Bukankah setiap kesuksesan meninggalkan jejak?
Nah, pola pikir kita perlu diprogram ulang untuk secara otomatis mencari kebijakan terbaik tentang bagaimana, kapan dan dimana menghasilkan serta menggunakan uang kita. Begitu diarahkan pada kekayaan, pikiran kita mulai menciptakan efek domino, menciptakan perubahan positif dalam hidup kita dan kehidupan orang-orang yang kita cintai.
Pernahkah anda mendengar istilah Servo Mechanism? Kita tentu pernah melihat di film tentang pesawat yang sedang bertempur di udara. Kemudian salah satu pesawat tersebut mengunci pesawat musuh untuk menembakan rudal, setelah terkunci maka ditekanlah tombol untuk menembakan rudal yang akan mengejar pesawat musuh kemanapun dia pergi, dikejar sampai kena. Ya itulah gambaran tentang Servo Mechanism, dan sistem kerja pikiran kita persis seperti itu.
Pada dasarnya dalam kehidupan ini, setiap orang bergerak dengan prinsip Servo Mechanism, alias terus menerus melakukan koreksi hingga sesuatu yang ditentukan terjadi, dimana proses koreksi ini berlangsung dengan melibatkan seluruh kesadaran holistik manusia
Jika seseorang sudah “ditentukan” untuk sial, maka apapun yang terjadi, cepat atau lambat, maka proses Servo Mechanism akan menuntun seseorang untuk menuju ke kondisi “sial” tersebut. Tanpa bisa ditolak sama sekali! Begitu juga sebaliknya jika anda sudah “ditentukan” untuk beruntung maka hanya keberuntungan sajalah yang akan mengejar kita. Pertanyaannya adalah siapa yang membuat “ketentuan” tersebut?
Yang membuat ketentuan ini tidak lain adalah diri kita sendiri. Sosok yang juga terdapat dalam diri setiap manusia yang dikenal dengan nama Self Image atau cara pandang kita terhadap diri sendiri, dan Belief System atau kepercayaan kita terhadap suatu situasi.
Kita tidak akan pernah dapat lari dari Self Image dan Belief System kita sendiri. Selain kita sendiri, siapa lagi yang menanamkan hal ini kepada diri kita? Yah, lingkungan dimana kita hidup, seperti orangtua, saudara, guru, teman, komunitas, bacaan, film, dan lain-lain.
Jika ditanya, apa yang kita rasakan ketika membawa pisau? Atau melihat pisau? Apakah ada perasaan takut? Membahayakan diri atau orang lain? Lebih tepatnya apakah ada perasaan tidak enak? Meskipun sebenarnya pisau adalah barang yang nertal.
Sejak kapan pisau menjadi barang yang menakutkan? Sejak kapan kita mendapat informasi jika pisau itu dipakai untuk melukai? Mungkin sebagian dari kita sudah diingatkan sejak kecil akan bahaya pisau, bahkan tidak jarang orangtua kita membentak atau memberikan peringatan keras jika pisau itu berbahaya karena tajam, dan kita dilarang keras menyentuhnya. Karena itu pisau tidak kita bawa kemana-mana kan?
Nah pertanyaannya, bagaimana perasaan kita dengan uang? Apakah sama dengan pisau? Mungkin tidak ekstrim seperti pisau, tetapi pernahkah kita mendengar bahaya negatif tentang uang? Banyak bukan? Bahkan mungkin ada diantara kita yang mengeluhkan “uang merupakan sumber masalah”.
Pada dasarnya pikiran manusia memiliki satu sifat yang dominan, yaitu menghindari sengasara. Saat kita banyak mendapatkan informasi yang salah tentang uang, bahwa uang bisa merusak hidup, uang itu sumber masalah retaknya sebuah keluarga, uang yang menghancurkan karir, uang itu tidak bersifat spiritual, dan lain-lain. Maka secara tidak langsung hidup kita akan diprogram untuk menghindari uang agar tidak sengsara. Padahal sebenarnya uang adalah hal yang netral bukan?
Kebanyakan orang memiliki pikiran yang diprogram agar TIDAK KAYA yang ia pelajari dari keluarga, sekolah, lingkungan, dan sebagainya. Jadi sebenarnya kondisi mereka yang belum kaya bukanlah kesalahan mereka sendiri. Lalu bagaimana solusinya?
Kita sebaiknya mengubah blueprint keuangan kita. Langkah pertamanya adalah berdamai dengan diri sendiri. Mengapa demikian? Contoh mudahnya, kita tentu tidak ingin berdekatan dengan orang yang tidak kita suka. Jika kita tidak suka dengan uang, mana bisa uang dekat dengan diri kita? Dan tentunya akan lebih parah lagi jika kita tidak suka dengan diri kita sendiri.
Selain itu kita juga dapat menggunakan afirmasi (mengulang kata-kata positif, sesering dan sebanyak mungkin) dan visualisasi (membayangkan kehidupan yang kita inginkan). Ingat kekayaan tidak berada di tempat jauh seperti kisah orang yang mencari harta karun, tetapi ada di dalam pikiran kita dan menunggu untuk ditemukan.
Karena itu kita harus memahami pikiran kita terlebih dulu. Harus lebih bahagia dengan diri kita sendiri, dan merasa benar-benar lebih kaya dalam hidup kita. Jangan menjadi orang kaya yang menderita. Jalani hidup dengan kebebasan, keterampilan seni dan kebahagiaan.
Menghasilkan uang adalah ketrampilan yang sama dengan ketrampilan lain, seperti belajar naik sepeda, main piano, belajar bahasa asing, mengemudikan mobil dan sebagainya. Kita tidak perlu berhenti menjadi diri sendiri untuk mempelajarinya, kita hanya perlu membuka pikiran untuk merenungkan hidup dengan cara yang benar-benar baru.
Pada akhirnya kita akan mengerti bahwa sukses dan kemakmuran serta kekayaan hampir tidak ada hubungannya dengan kesempatan, kebetulan, kemujuran, atau bahkan pendidikan. Sukses dan kemakmuran serta kekayaan sangat erat hubungannya dengan kesadaran, keyakinan dan bahkan pemrograman di bawah sadar yang tidak kita sadari.
Menghasilkan uang adalah keahlian, tetapi menjadi kaya adalah sebuah seni. Kita harus lebih bahagia dengan diri kita sendiri dan merasa benar-benar lebih kaya dalam hidup kita. Jangan menjadi orang kaya yang menderita. Jalani hidup dengan kebebasan, keterampilan seni dan kebahagiaan.
Saat bertambah kaya, dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk kita semua. Kekayaan adalah proses dalam diri kita, dan pekerjaan yang dimulai dari dalam bukan dari luar diri kita.
Semoga bermanfaat.
artikel menarik lainnya :
- cara Membangun Mental Baja di Tempat Kerja
- Tips Membangun Mental pengusaha Yang Sukses
- ide Usaha Sampingan Online Tanpa Modal Untuk Pemula | infopreneur.id
- Tips Buka Usaha warung Kelontong Modal Kecil | infopreneur.id
- Ide Jualan Rumahan Modal Kecil dengan Keuntungan menggiurkan | infopreneur.id
- Cara Jualan Makanan Online, Omset Dijamin melonjak | infopreneur.id
- Ide usaha Makanan Jualan Online Yang Mudah Untuk diikuti | infopreneur.id
- ide Usaha Sampingan Karyawan Pabrik Untuk Menambah Pendapatan | infopreneur.id