kesalahan yang sering terjadi saat melamar pekerjaan | info lowongan kerja terbaru - INFO LOWONGAN KERJA

kesalahan yang sering terjadi saat melamar pekerjaan | info lowongan kerja terbaru

 



Kesalahan saat melamar kerja bisa berakibat pada kehilangan kesempatan mendapat pekerjaan. Terkadang, kesalahan yang dilakukan terbilang sepele, seperti typo pada surat lamaran yang ditulis. Tetapi, hal itu sudah bisa menjadi alasan untuk membuyarkan impian bekerja di perusahaan idaman.

Sebenarnya, kesalahan melamar kerja sudah sering terjadi. Kita bisa belajar dari pengalaman ornag lain agar tidak melakukan kelalaian yang sama. Berikut kesalahan yang sering dilakukan saat melamar kerja oleh pelamar kerja kepada perusahaan.

Mengirim Email Lamaran Kerja Tanpa Subject dan Pengantar

Tujuh Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melamar Kerja
sumber: Pixabay

Zaman sekarang, pelamar kerja bisa mengirim surat permohonan pekerjaan melalui email. Namun, ada saja potensi kesalahan yang dilakukan kandidat meski sudah mendapat kemudahan cara melamar kerja seperti ini.

Salah satu kelalaian yang sering dilakukan saat mengirim email lamaran kerja adalah tidak menuliskan subject untuk memberi gambaran singkat tentang isi surat elektronik. Tanpa adanya subject, lamaran Anda bisa saja dilewatkan perekrut yang harus menyeleksi sekian banyak pendaftar.

Kesalahan lain yang diperbuat kandidat pegawai adalah mengosongkan badan email. Padahal sepatah-dua patah kata di badan email merupakan cara yang sopan untuk mengantar isi surat lamaran kerja, CV, dan berkas lain yang Anda lampirkan.

Tidak Memperbaharui Resume atau Surat Lamaran Kerja

Idealnya, pelamar kerja membuat satu resume dan surat lamaran kerja khusus untuk dikirim ke perusahaan. Jika pencari kerja melamar ke perusahaan lainnya, maka perlu memperbaharui resume dan surat lamaran kerjanya. Jangan hanya menggunakan template yang ada, lalu mengganti nama perusahaan dan posisinya saja.

Kesalahan tersebut bisa membuat lamaran Anda gagal dalam seleksi awal. Perekrut berpengalaman pasti bisa membedakan resume dan surat lamaran yang dibuat khusus atau “diproduksi massal”.

Jadi, lain kali Anda tidak boleh malas untuk menulis resume dan surat lamaran yang isinya disesuaikan dengan daftar keahlian seperti yang tertera pada iklan lowongan kerja.

Tidak Membaca Persyaratan dengan Teliti

Ada berbagai hal yang mungkin terjadi jika Anda tak membaca lowongan kerja dengan teliti. Pertama, Anda mungkin tidak atau belum memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi yang ditawarkan.

Namun, jika keahlian tidak dapat memenuhi setidaknya enam dari delapan syarat yang diajukan perusahaan, maka surat lamaran Anda mungkin tidak sampai lolos seleksi tahap pertama. Kedua, resume yang Anda tulis bisa jadi tidak cocok dengan posisi pekerjaan yang diinginkan.

Selain itu, Anda juga dapat melewatkan salah satu syarat khusus yang tidak bisa dipenuhi seperti “bersedia ditempatkan di luar kota”. Jika baru menyadari adanya persyaratan ini pada saat wawancara kerja, tentu Anda yang akan berpikir dua kali dan mengundurkan diri dari proses seleksi. Akhirnya, Anda hanya membuang waktu dan tenaga sia-sia.

Overqualified

Jika sebelumnya pelamar kerja tidak teliti membaca sehingga secara tidak sengaja mengirimkan lamaran yang tidak memenuhi syarat, pada poin ini kandidat jelas tahu bahwa keahliannya melampaui kebutuhan perusahaan.

Pelamar kerja begitu percaya diri bakal diterima kerja dengan segala kemampuannya. Padahal, perekrut punya sudut pandang yang berbeda. Menurut perekrut, orang yang memiliki banyak pengalaman dan prestasi, tapi melamar kerja untuk posisi entry level, bukanlah hasil rekrutan yang baik.

Jika sudah bekerja, orang tersebut mendapati tugas-tugas yang membosankan dan tidak ada tantangan sehingga akan pindah kerja dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Tidak Mengikuti Instruksi

Pada iklan lowongan kerja, perusahaan akan mencantumkan beberapa instruksi cara melamar kerja. Misalnya, lamaran dikirim via email, panjang resume satu halaman, ukuran maksimal file yang diunggah, hingga batas akhir pengumpulan lamaran.

Jika Anda tidak membaca iklan lowongan kerja dengan teliti, maka kesalahan tidak turut instruksi bisa terjadi.  Bayangkan, jika Anda melakukan kesalahan dengan mengirim lamaran kerja dengan direct message bukan email, apakah surat tersebut akan terbaca?

Lalu, bila Anda mengungggah dokumen yang terlalu berat, apakah perekrut mau mengunduhnya? Hati-hati, kandidat yang tidak bisa mengikuti perintah sederhana akan dianggap sebagai calon tenaga kerja yang tak dapat diberi tanggung jawab yang lebih besar.

Kesalahan Tata Bahasa dan Typo

Tujuh Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Melamar Kerja
sumber: Pixabay

Menulis surat dengan Bahasa Indonesia yang baik dan baku ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Bila jarang menulis, mungkin Anda tidak familiar dengan tata bahasa yang biasa digunakan dalam surat resmi. Beberapa kesalahan tata bahasa sederhana yang biasa terjadi dalam penulisan misalnya penempatan di- sebagai kata depan atau awalan. Kesalahan tata bahasa akan diperparah jika tulisan And aterlalu banyak typo.

Jika kesalahan tata bahasa terlalu banyak, maka akan mengganggu pembaca yang punya kuasa untuk menentukan nasib surat lamaran Anda berikutnya. Oleh karena itu, dalam proses melamar kerja, Anda perlu memelajari cara menulis surat lamaran dan CV yang benar.

Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati dalam menulis agar tidak terjadi typo. Kalau perlu, Anda bisa meminta orang lain membaca surat lamaran sebelum dikirim, sehingga kesalahan yang mungkin dilakukan dengan tidak sengaja bisa terdeteksi sejak awal.

Informasi Sangat Sedikit atau Terlalu Banyak

Isi resume dan CV yang tidak lengkap membuat perekrut tidak bisa mengenali kemampuan Anda sesungguhnya. Jadi, usahakan menulis resume dan CV yang memuat semua keahlian Anda yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.

Jika memungkinkan, Anda bisa melengkapi keterangan tertentu yang dianggap penting. Misalnya, pada bagian riwayat kerja, ada gap waktu yang cukup lama antara dua tempat kerja, maka perlu dijelaskan alasan Anda “absen” dari dunia kerja.

Sementara itu, informasi yang terlalu banyak dalam riwayat pekerjaan juga tidak diperlukan. Rasanya, nama sekolah dasar, sekolah menengah, serta kegiatan sukarela yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan tidak perlu disebutkan.

Kesalahan yang sering dilakukan orang lain saat melamar pekerjaan bisa jadi pembelajaran untuk kita agar tidak mengulanginya. Semoga Anda sukses dalam proses seleksi kerja mendatang.

Rekomendasi Untuk Anda × +
Loading...