10 Modal penting memulai Usaha selain Uang? simak penjelasannya! - INFO LOWONGAN KERJA

10 Modal penting memulai Usaha selain Uang? simak penjelasannya!

 


Setiap orang memiliki cara sendiri untuk sukses. Tentu saja langkah yang diambil juga beragam sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Bagi kamu yang merasa punya keinginan untuk sukses dengan buat usaha sendiri di rumah, tentu saja harus didukung dengan kemauan dan kemampuan. Tapi sebagai langkah awal, kamu perlu tahu cara membuka usaha sendiri di rumah agar memiliki pandangan bagaimana memulainya dari nol.

Mungkin sebagian dari kamu akan bertanya mengenai cara memulai usaha baru bagi pemula, cara memulai bisnis dari nol, cara memulai usaha dengan modal kecil, usaha apa yang bagus untuk pemula, usaha apa yang jarang tapi dibutuhkan, usaha apa yang cocok untuk di rumah, modal 300 ribu bisa usaha apa, hingga model 50 ribu bisa usaha apa. Namun, semua pertanyaan tersebut tak akan terjawab jika kamu tidak pernah memulai usaha.

berikut adalah 10 modal penting selain uang :

1, IDE



Dalam ilmu filsafat, gagasan atau ide biasanya merujuk pada gambaran perwakilan mental suatu objek. Gagasan juga dapat menjadi konsep abstrak yang tidak mewakili gambaran mental.

Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat).


2, SKILL (KEAHLIAN)



Banyak orang yang belum mengerti apa perbedaan skill dengan kompetensi karena kedua istilah ini sering digunakan secara tumpang tindih. Bagi yang bekerja di bidang HR perusahaan atau bagi para pencari kerja, kedua istilah ini pasti sering kita jumpai karena memang sering digunakan di perusahaan.

Istilah skill dan kompetensi sering kita jumpai dalam lowongan kerja atau tujuan dalam training karyawan. Sayangnya, masih banyak orang yang kurang tepat dalam menggunakan kedua istilah ini, baik skill maupun kompetensi. Bagi yang bekerja di bidang SDM (Sumber Daya Manusia) tentu harus lebih memahaminya.

Untuk lebih jelasnya, tentu harus memahami satu per satu istilah tersebut secara lebih mendalam. Mulai dari pengertiannya, indikator atau aspek, jenisnya hingga bagaimana cara meningkatkan skill maupun kompetensi. Berikut ini akan kami sajikan ulasan secara lengkap mengenai perbedaan skill dengan kompetensi di bidang SDM.

Apa yang Dimaksud dengan Skill?

Sebelum mengetahui perbedaan antara kedua istilah ini, ada baiknya jika kita membahas satu per satu pengertiannya dan kita akan mulai dengan membahas pengertian dari skill. Pasti sudah tidak asing dengan istilah skill karena memang sering digunakan dalam sehari-hari maupun secara profesional dalam perusahaan.

Skill berkaitan dengan kemampuan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam melakukan pekerjaan atau tugas sehingga menjadi lebih bermakna. Selain itu, skill diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam praktik sehingga hasil kerja yang diinginkan dapat tercapai dengan lebih efisien dan efektif serta hasilnya lebih memuaskan.

Perbedaan skill dengan kompetensi akan terlihat lebih jelas jika kita memahami tentang pengertian skill. Para ahli juga menerjemahkan skill dalam pengertian yang hampir mirip satu sama lain di mana skill diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara lebih cermat dan lebih mudah.

Indikator yang Ada dalam Skill

Tidak mudah memang memahami pengertiannya saja, juga harus mengerti indikator apa saja yang memenuhi bahwa kemampuan tersebut diartikan sebagai skill. Di sini, ada empat indikator skill yang harus dipahami. Indikator pertama adalah technical skill, yaitu kemampuan untuk mengelola operasional dalam perusahaan.

Perbedaan skill dengan kompetensi bisa dipahami dengan memahami indikator skill. Indikator skill kedua adalah management skills atau kemampuan dalam merencanakan atau mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan. Misalnya, mengatur waktu kerja, mengatur rencana untuk mencapai tujuan pekerjaan dan masih banyak lainnya.

Indikator ketiga adalah enterpreneurship skills yang meliputi perencanaan bisnis, analisis lingkungan bisnis, peka terhadap peluang hingga kemampuan dalam mengakses keahlian eksternal yang diperlukan bagi para karyawan. Terakhir, indikator personal maturity skills atau kemampuan terhadap kesadaran diri, mengenali dan memperbaiki kekurangan hingga bertanggung jawab terhadap pekerjaan.

Jenis dari Skill yang Harus Dipahami

Perbedaan skill dengan kompetensi juga bisa dilihat setelah memahami jenis skill yang biasanya dibedakan dalam dua jenis, yaitu soft skill dan hard skill. Pertama, kita akan membahas tentang hard skill yang biasanya dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang, baik ilmu umum atau spesifik.

Meskipun ilmu pengetahuan penting untuk mengembangkan diri atau menyelesaikan suatu pekerjaan, tapi soft skill justru memiliki peran yang lebih penting. Soft skill biasanya dikaitkan dengan kemampuan berupa sikap, perilaku atau kepribadian yang dimiliki seseorang, seperti kepemimpinan, mandiri, percaya diri, berani menyampaikan pendapat, dan lain sebagainya.

Tanpa adanya soft skill, hard skill tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena sebagai karyawan tentu soft skill sangatlah dibutuhkan agar lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan, mampu bekerja sama dengan tim dan melakukan tugasnya yang lain. Kedua jenis skill ini harus bekerja beriringan agar hasilnya memuaskan.

Apa yang Dimaksud dengan Kompetensi?

Selanjutnya, untuk lebih memahami perbedaan skill dengan kompetensi, kita perlu membahas tentang pengertian kompetensi. Kompetensi merupakan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan di bidang tertentu. Setiap orang memiliki kompetensi yang berbeda-beda dan memiliki batasnya masing-masing sehingga penting untuk mengetahui kompetensi sendiri.

Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kompetensi yang dimilikinya, tapi terkadang dibutuhkan uji atau tes untuk membuktikan kompetensi tersebut. Hasil uji atau tes tersebut biasanya digunakan untuk melamar pekerjaan atau mendaftar pendidikan di bidang tertentu. Misalnya saja, uji kompetensi sebagai pegawai teknik otomotif.

Biasanya, kompetensi digunakan sebagai batasan atau acuan bagi perusahaan dalam mencari karyawan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Misalnya, suatu perusahaan membutuhkan karyawan yang bekerja sebagai seorang dokter, maka perusahaan harus melakukan uji kompetensi pada calon karyawan agar nantinya diketahui karyawan mana yang memenuhi kompetensi tersebut.

Aspek yang Ada dalam Kompetensi

Penilaian khusus dibutuhkan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki seseorang, ini menjadi satu perbedaan skill dengan kompetensi. Penilaian khusus ini biasanya mengandung lima aspek yang harus dipenuhi. Aspek pertama adalah aspek pengakuan (recognition) sebagai proses pengenalan dimana individu harus memilih sebuah aspek yang sesuai dengan pengalamannya.

Aspek kedua adalah aspek pemahaman (understanding) di mana individu akan diberikan pemahaman tentang uji kompetensi agar hasil penerapan kompetensi terlihat. Berlanjut ke aspek ketiga, yaitu aspek pengkajian (assessment) sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk menyimpulkan hasil kompetensi yang diperoleh para peserta atau calon karyawan.

Aspek keempat adalah umpan balik (feedback) di mana peserta atau calon karyawan bisa menerapkan minat dan aspek yang berkaitan dengan kompetensinya. Terakhir ada aspek permohonan kerja (job application) sebagai tahapan terakhir dalam penilaian kompetensi dan latihan di mana individu dapat menerapkannya dalam kehidupan pekerjaan nyata.

Jenis-jenis dari Kompetensi yang Berbeda

Disini akan lebih memahami perbedaan skill dengan kompetensi setelah mengetahui beberapa jenis kompetensi yang akan kami bahas. Kompetensi memiliki lima jenis dengan karakter yang berbeda-beda. Jenis kompetensi pertama adalah penilaian kompetensi intelektual yang menjadikan perangkat pengetahuan sebagai acuan karena nantinya pengetahuan juga berperan dalam kinerja.

Jenis kompetensi kedua adalah penilaian kompetensi fisik yang melihat kemampuan fisik seseorang sebagai acuan untuk pelaksanaan tugasnya dalam perusahaan. Kemudian, jenis kompetensi yang ketiga adalah penilaian kompetensi pribadi yang berhubungan dengan sikap, perilaku dan kepribadian karena nantinya hal tersebut dapat memengaruhi kinerjanya dalam menyelesaikan tugas.

Jenis kompetensi keempat adalah penilaian kompetensi sosial yang menjadikan perilaku seseorang terhadap lingkungan sosialnya sebagai acuan karena dalam perusahaan dibutuhkan kerja sama tim. Jenis kompetensi yang terakhir atau kelima adalah penilaian kompetensi spiritual yang menjadikan pemahaman spiritual, penghayatan dan pengalaman nilai keagamaan sebagai acuan.

Cara Meningkatkan Skill dan Kompetensi

Setelah memahami perbedaan skill dengan kompetensi, tentunya juga harus memahami bagaimana cara meningkatkan keduanya. Hal ini penting bagi perusahaan karena SDM yang semakin berkompeten mampu menghasilkan kinerja yang lebih produktif. Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skill dan kompetensi adalah dengan training.

Training biasanya dilakukan oleh HR perusahaan untuk semua karyawannya agar skill dan kompetensi yang dimilikinya terus berkembang. Perencanaan training harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar hasil training sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan program training dengan tepat dan baik sesuai kebutuhan perusahaan.


3, RELASI



Untuk membangun sebuah bisnis yang sukses ada banyak hal yang Anda butuhkan, mulai dari keahlian, keuletan, kecerdasan, kepandaian melihat peluang dan seterusnya. Selain itu, ada satu hal yang mutlak Anda butuhkan yaitu Relasi Bisnis.

Dalam menjalankan bisnis apapun, tentunya memerlukan relasi agar dapat berjalan sesuai rencana. Tanpa ada relasi, menjadi hal yang sangat sulit kiranya untuk dapat mengembangkan bisnis yang dijalankan. Oleh karena itu, pentingnya memiliki banyak relasi bisnis ataupun koneksi bagi perkembangan bisnis.

Pentingnya Relasi Bisnis

Bisnis tidak hanya berbicara mengenai bagaimana menawarkan barang atau jasa, ketersediaan produk, marketing maupun penjualan, hubungan antara pebisnis atau penjual dengan klien atau konsumen saja, tapi juga memikirkan bisnis ke depan, bagaimana bisnis ini bisa survive dan berkembang sesuai tujuan awal.

Nah, berbicara mengenai bisnis jangka panjang tidak bisa dilepaskan dari adanya relasi bisnis. Dengan memiliki relasi atau jaringan bisnis yang baik dan terpercaya akan bisa menopang bisnis Anda ke depan. Hubungan bisnis ini yang menjadi pondasi kuat bisnis Anda untuk bertahan hidup.

Ilustrasi Public Relation
Ilustrasi Public Relation, Sumber : Blog Amar Suteja

Sama seperti Anda dalam kehidupan sosial, pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi. Pada dasarnya, manusia tidak bisa hidup sendiri. Inilah yang menjadi dasar dalam berbisnis.

Adapun relasi bisnis memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  1. Mempertahankan eksistensi
  2. Memiliki maksud untuk membentuk jaringan bisnis di masa depan
  3. Untuk keperluan ekspansi bisnis

Oleh karena itu, relasi bisnis harus dibina dengan baik. Mereka tidak hanya partner kerja, juga merupakan sahabat Anda. Perlakukan dengan hangat dan sopan. Bahasa komunikasi yang terjalin juga tidak baku, harus fleksibel. Jangan selalu mengutamakan bisnis agar didapat relasi bisnis yang baik dan awet.

Tips Membangun Relasi

Ilustrasi Membangun Relasi Bisnis
Ilustrasi Membangun Relasi Bisnis, Sumber : job-like.com

Untuk menambah relasi, ada banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan. Yang terpenting adalah aksi yang Anda ambil ketimbang melulu berpikir. Berikut ini beberapa tips yang bisa digunakan untuk menambah relasi bisnis.

Mengetahui Kebutuhan Bisnis Anda

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu hal apa saja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Setelah itu, carilah orang lain dan gali apakah yang bisa Anda dapatkan dari dalam dirinya apabila Anda menjadikannya relasi.

Apabila telah mengenal dan memahami satu dengan yang lain, bangunlah komunikasi yang baik agar terjalin suatu chemistry yang kompak, saling melengkapi dan membawa dampak positif terhadap bisnis yang dijalankan bersama. Selalu gunakan kata yang tidak menyinggung dan selalu menghargai partner. Mintalah bantuan dengan cara dan kata yang baik serta jelas kepada relasi.

Memperlakukan Relasi Selayaknya Orang Penting

Anda sebagai orang yang memerlukan relasi dan supaya bisa menjaga hubungan dan komunikasi menjadi lebih baik dan harmonis, maka perlakukan relasi Anda dengan baik sebagai orang yang penting dalam menunjang bisnis Anda.

Lakukan dengan tulus dan sudah menjadi bagian dari karakter Anda. Dengan Anda memberikan rasa hormat dan menghargai terlebih dalulu, maka setiap relasi akan merasa nyaman dan akan menghargai Anda juga.

Hal yang terlihat sederhana ini memiliki dampak yang lumayan besar. Karena ketika Anda suatu saat membutuhkan bantuan mereka secara tidak langsung, maka akan tanggap untuk membantu Anda demi kemajuan bisnis.

Menginformasikan Identitas Anda

Sebagai seorang yang menjalakan bisnis, Anda perlu menyiapkan identitas diri berupa kartu nama yang di dalamnya tercantum nama Anda, nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu, alamat dan bisnis apa yang sedang Anda geluti.

Keberadaan kartu nama menjadi hal yang paling penting bagi Anda yang sedang menjalankan bisnis. Dapat dikatakan kalau kartu nama menjadi informasi identitas yang dapat digunakan untuk menambah relasi bisnis.

Saat bertemu dengan partner bisnis yang baru, jangan lupa untuk selalu memberikan kartu nama Anda. Meskipun termasuk tindakan kecil, cara ini akan memberikan dampak positif yang besar bagi bisnis. Hal ini karena kartu nama menjadi identitas diri yang memudahkan orang lain menghubungi Anda nantinya.

Membangun Interaksi dan Memperkuat Komunikasi

Ilustrasi Hubungan dengan Pelanggan
Ilustrasi Membangun Interaksi, Sumber : klikmania.net

Membangun interaksi tidak hanya satu golongan atau sesuai dengan bisnis yang Anda geluti saja, namun dengan berbagai jenis kenalan dengan bisnis yang berbeda akan memperluas Anda memiliki relasi bisnis yang berbeda-beda.

Bersikaplah selalu terbuka terhadap bisnis yang digeluti oleh orang lain serta aktif dalam komunitas yang mereka bentuk. Dengan cara seperti ini, Anda tidak saja memiliki banyak relasi baru namun juga memperoleh kesempatan yang terbuka lebar untuk membangun rencana bisnis.

 Memahami Kebutuhan Relasi

Tiap-tiap orang tentu saja memiliki kebutuhan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Dengan menyadari kondisi tersebut, tentu saja bisa menjadi kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menciptakan peluang besar.

Jika mengetahui kebutuhan setiap orang yang Anda kenal, Anda bisa menjadi pihak yang nantinya berperan sebagai penghubung. Hal inilah yang bisa membuat relasi bisnis Anda terus bertambah. Semakin Anda aktif dalam mencari setiap kebutuhan relasi maka peluang untuk Anda bertemu dengan orang baru akan semakin besar.

 Menampilkan Citra Low Profile

Tanamkan selalu dalam diri Anda sifat low profile, hal ini sangat berguna agar Anda tidak memiliki karakter yang selalu meremehkan orang lain mungkin karena penampilan atau karena karakter dari orang yang ditemui.

Setiap individu memiliki keunikannya sendiri dan memiliki kelebihan masing-masing serta mungkin juga orang dipandang sebelah mata memiliki kerabat atau relasi yang bisa membantu mengembangkan bisnis Anda.

Kemampuan menjaga komunikasi harus Anda latih setiap hari dengan metode yang tidak membosankan tapi bisa membuat nyaman relasi Anda. Selain itu, tetap berikan rasa menghormati dan menghargai.

 Aktif Menjaga Komunikasi

Ilustrasi Seorang Pebisnis
Ilustrasi Menjaga Komunikasi, Sumber : jurnal.id

Lakukan pendekatan kepada orang-orang kenalan Anda dengan cara menjalin komunikasi yang baik. Saling menghormati tentunya akan membuat orang-orang yang Anda temui menjadi nyaman dan merasa dihargai.

Bentuk komunikasi tersebut bisa membuat hubungan yang Anda jalin menjadi lebih awet, bahkan membuat relasi Anda lebih berkembang sehingga memberikan keuntungan untuk Anda nantinya.

Hindari Bersikap Malu

Jangan pernah bersikap malu-malu dalam membangun hubungan dengan orang baru karena dengan sikap yang seperti itu, calon relasi Anda akan merasa tidak nyaman dan tidak bisa menangkap pesan apa yang akan Anda sampaikan.

Jika Anda merupakan tipe pemalu cobalah memulai dengan percakapan sederhana dahulu pada saat bertemu dan sikap yang harus Anda tampilkan harus bisa menarik orang di sekitar yang akan Anda gunakan sebagai relasi bisnis.

Menjadi orang yang aktif, mudah bergaul, tidak malu terhadap suasana baru, fleksibel dalam menghadapi berbagai karakter orang serta selalu membangun mental untuk meningkatkan rasa percaya diri memang dibutuhkan dalam membangun relasi bisnis.

Demikianlah ulasan mengenai beberapa tips yang bisa digunakan untuk menambah relasi bisnis. Yang terpenting dalam membangunnya adalah take action. Jangan pernah bersikap pasif yang hanya akan membuat Anda kehilangan banyak peluang yang bisa menambah relasi bisnis.



4. DATA


Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.



5, KEBERANIAN



Menjadi seorang pengusaha sukses memang impian banyak orang. Namun tidak semua orang siap untuk menjadi pengusaha sukses. Sebab ada salah satu poin penting yang jarang orang persiapkan, yaitu soal persiapan mental.


Salah satu founder yukbisnis.com, Jaya Setibudi menjelaskan, mempersiapkan mental jauh lebih penting dibanding mempersiapkan bisnis itu sendiri. Pria yang juga penulis buku The Power of Kepepet ini mengatakan banyak orang-orang yang ia temui tidak memiliki keberanian untuk gagal. 



"Jadi pengusaha itu keberanian nomor satu. Nah kadang, orang-orang itu mau mulai saja takut bangkrut. Padahal, bangkrut itu enggak bikin mati. Sekarang mulai aja dulu," katanyaJaya pun menegaskan pentingnya mempersiapkan mental secara matang sebelum memulai bisnis yaitu untuk mendorong kita melakukan hal-hal baru. Selain itu, ia menambahkan agar kita segera memulai bisnis tersebut.

"Yang penting, mulai aja dulu. Tulis aja dulu keinginan-keinginan di kertas. Kadang kita mau nulis aja enggak ada keberanian," ucapnya.


Baru setelah mempersiapkan mental, Jaya menambahkan agar saat memulai bisnis kita cerdik dalam membidik pasar. Artinya, kita harus mengetahui potensi pasar yang baru atau memanfaatkan ceruk pasar yang ada.

"Riset enggak usah mbulet, kalau saya menyebut cakwe itu kira-kira potensinya ada enggak di daerah tersebut? saya sebut itu produk everlasting. Artinya tidak harus pasar baru banget," katanya.



6, WAKTU



7, PENGALAMAN



8, KEGIGIHAN



9, KEJUJURAN



10, MULAI SEKARANG !


Rekomendasi Untuk Anda × +
Loading...