Adakah cara memunculkan penangkal atau anti depresi? Dan bisa? Jawabannya ADA dan BISA. Hanya hal ini perlu dikeluarkan dan sengaja dimunculkan dengan paksa agar ini terpola sebagai penangkal dari potensi depresi atau menangkal depresi.
Banyak dokter yang mungkin akan memberi kita obat anti depresi dengan mudahnya dan ini tidak salah karena ada alasan medis yang sangat kuat yang melatar belakangi pemberian obat.
Namun ada 1 hal yang harus kita ketahui, bahwa depresi sesungguhnya berasal dari diri kita sendiri, dan sudah seharusnya bahwa tubuh kita memiliki obat ampuh terhadap gangguan kejiwaan yang menyebalkan ini.
Jika ada antibodi yang sengaja dimasukan ke dalam tubuh untuk menangkal penyakit yang kelak dapat membahayakan kita, sama juga dengan antibody yang bisa ditanamkan di dalam kepala kita.
Kita butuh pengetahuan dan melakukan pengetahuan tersebut. Saat kita ditipu oleh seorang rekan, hal itu menjadi pengalaman dan pengetahuan kita. Maka jika ada kasus serupa yang mendekati kesamaan dengan kasus tersebut maka kita akan jauh lebih tenang dan bahkan bisa dengan mudah menghindar dan lepas dari jebakan.
Pertanyaannya apakah harus mengalami dahulu baru kemudian tahu? Tidak! Kita sangat mungkin lepas dari jebakan depresi. Jika saat ini sedang mengalami depresi, tidak ada salahnya kita belajar dan mempraktekkan langkah mudah dan sederhana ini.
Apa saja yang harus ditanamkan dalam diri kita agar terbebas dari depresi?
1. Kenali Masalah
Pahami aturan ini terlebih dahulu “Apapun yang ada di dunia ini, termasuk permasalahan, dia datang untuk pergi.” Tanamkan ide itu di kepala kita, itulah kebenarannya.
Nah, masalahnya kebanyakan dari kita ingin agar masalahnya secepatnya pergi, nah kecepatan masalah itu pergi sangat tergantung dari kemampuan kita menghadapi dan mengenai masalah kita.
Contoh, saat kita sakit flu dan hidung bersin terus tidak seperti biasanya. Bagi yang tidak tahu kalau ini adalah sakit flu, maka akan membuatnya amat sangat ketakutan.
Tetapi bagi kita yang tahu bahwa itu adalah sakit flu, maka akan mudah mengatasinya. “Saya tahu obatnya apa, saya tahu obat apa yang cocok untuk saya, saya tahu dosis minumnya, saya bisa atur kondisi tubuh agar bisa bekerja dan tetap fokus” mudah bukan pemahaman ini?
Dengan bisa mengidentifikasi dengan baik permasalahan dalam hidup kita, maka akan menjadi lebih mudah bagi kita untuk menyelesaikan satu persatu masalah tersebut. Seiring dengan berkurangnya masalah, kita akan merasa hidup lebih baik dan membantu kita merasa lebih bahagia.
Fokuslah pada satu masalah dalam satu waktu, dan selesaikan masalah itu terlebih dahulu baru merubah fokus ke masalah lain. Jika fokus kita terpecah pada beberapa masalah yang sedang dihadapi, maka diri kita cenderung akan merasa memiliki begitu banyak masalah dan merasa lebih terbebani.
Kuncinya adalah fokus dan bertindak, masalah datang karena ada tindakan kita, maka masalah pergi sebaiknya juga dengan tindakan kita.
2. Berpikir Realistis
Jika kita mengenakan baju warna biru dan kemudian melihat cermin, lalu berkomentar dalam hati “Baju ini tidak cocok untuk saya” pertanyaannya adalah apa yang harus diganti agar kita terlihat lebih baik? Cermin atau bajunya?
Pertanyaan yang bodoh bukan, semua yang ditanya selalu menjawab ganti bajunya. Karena itulah jawaban realistis. Inilah pola yang harus kita pahami, bahwa apa yang terjadi pada penderita depresi itu bukan kesalahan di luar dirinya tetapi di dalam dirinya.
Mulailah belajar berpikir lebih jernih dan realistis. Untuk merubah bukan yang diluar (cermin) tetapi diri sendiri. Kita tidak bisa benar-benar sembuh karena faktor dari luar, hanya dari dalam kita akan mendapatkan kesembuhan.
Kita tidak dapat meminta orang lain berolahraga buat kita agar tubuh kita sehat dan terlihat lebih bugar, pahami hal itu. Seringkali pola pikir manusialah yang mengarahkan emosi apa yang akan terlibat dalam menghadapi suatu situasi.
Pasien-pasien yang memiliki kecenderungan depresi kerap kali berpikir tentang segala bentuk situasi yang menimpanya sebagai sebuah kesalahan, dan ia akan menghabiskan waktunya mencari sosok untuk disalahkan.
Berpikir realistis akan menghilangkan bentuk-bentuk emosi yang mempengaruhi keputusan seseorang, khususnya dapat menghilangkan perasaan menyalahkan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar.
Dengan berpikir bahwa kejadian yang sudah terjadi biarlah terjadi, dan sekarang adalah saatnya untuk merancang segala bentuk kejadian yang belum terjadi dan merubah fokus pikir mereka ke masa depan.
Merubah tujuan mereka untuk masa depan yang lebih baik, sudah tidak ada gunanya lagi meratapi segala kondisi negatif sekarang, dan mulailah melihat sisi positifnya. Berhenti menyalahkan orang lain, berpikirlah realistis bahwa dengan terus menyalahkan keadaan, tidak akan merubah apapun menjadi lebih baik.
3. Sesuaikan Tujuan
Dalam permainan sepak bola, sebuah club sepak bola rata-rata memiliki 18-23 pemain. Dan seluruh pemain ini punya tujuan yang jelas, yaitu bermain sepak bola. Nah, masalahnya hanya 11 yang bisa turun main dan cadangan yang main hanya 3 yang boleh diganti.
Seringkali yang jadi masalah dan bikin ribut adalah pemain yang dicadangkan. Kenapa mereka ribut? Tidak main satu musim pun mereka tetap di bayar oleh club. Mereka butuh merasa signifikan dengan tujuannya, butuh relevan dengan tujuannya. Bisa bermain sepak bola tetapi jarang dan bahkan tidak diberi kesempatan bermain itu menyakitkan.
Beberapa gangguan depresi dapat timbul akibat seseorang merasa gagal dalam tujuan mereka. Cobalah untuk mengevaluasi lagi kegagalan yang telah terjadi. Buatlah beberapa tujuan yang lebih bisa dicapai, dan capailah tujuan-tujuan kecil tersebut satu persatu.
Berhasil mencapai tujuan-tujuan kita setiap harinya akan meningkatkan suasana hati dan membantu kita lepas dari gangguan depresi jauh lebih cepat dibanding dengan mereka yang tidak memiliki tujuan dalam kegiatan sehari-harinya.
Mudahnya, saat kita memiliki rencana dan tujuan maka lakukan dan disiplinlah dengan tujuan tersebut. Capailah hal yang mudah dicapai, sebab itu adalah bekal kita merasa percaya pada diri sendiri, bahwa diri kita mampu menggapai hal yang lebih besar lagi.
Depresi adalah hal yang wajar terjadi pada setiap orang. Beberapa hal sederhana di atas dapat membantu kita mengatasi depresi. Namun apabila depresi masih berlanjut, menghubungi psikoterapis adalah pilihan yang terbaik. Karena psikoterapis akan membantu kita mengatasi gangguan depresi dengan pendekatan psikologi.
Karena semakin sehat dan kuat diri kita, maka semakin mudah pula kita mengatasi depresi. Namun sangatlah penting bagi kita untuk mengembangkan teknik pribadi untuk memonitor dan mengendalikan diri sendiri untuk mengubah pandangan serta pola pikir mengatasi depresi.
Semoga bermanfaat.
Ingin tahu tipe kepribadian anda? Yuk coba tes kepribadian ini GRATIS!